Iskandar Usman |
Langsa - Alumni dan wali santri Madrasah Ulumul Qur’an (MUQ) Langsa meminta Tim Normalisasi yang baru dibentuk agar dibubarkan karena dinilai bisa memperkeruh keadaan dan tidak menuntaskan persoalan internal yayasan ini.
Permintaan ini disampaikan alumni santri, masyarakat dan wali santri MUQ Langsa saat melakukan demonstrasi di Yayasan Dayah Bustanul Ulum (YDBU), Alue Pineung, Langsa Timur, Minggu (30/9).
Salah seorang alumni, Iskandar Usman, menyatakan, persoalan di YDBU adalah persoalan di luar proses pendidikan. Jadi, Tim Normalisasi yang dibentuk Oralexismuq hanya akan memperkeruh suasana dan menjadi pemicu timbulnya masalah baru sehingga harus dibubarkan.
Menurutnya, tim sama sekali tidak berkoordinasi dengan alumni dan masyarakat setempat dalam menjalankan tugasnya. Karenanya, dipastikan tim yang merupakan warga luar Langsa ini tidak tahu substansi konflik.
Dia khawatir persoalan di YDBU ini akan melebar seandainya tuntutan wali santri, masyarakat dan alumni tidak dipenuhi pihak yayasan.
Iskandar juga menyebutkan, pihak yayasan saat ini mengirim tim baru dari alumni sendiri sebagai perpanjangan tangan dalam persoalan ini. Hal senada disampaikan Muzakir Samidan, perwakilan wali santri saat beraudiensi dengan Pemko Langsa.
Muzakir menyampaikan, wali santri dan masyarakat meminta tim normalisasi tersebut segera dibubarkan dari madrasah ini.
"Selesai rapat, kami meminta tim normalisasi tidak lagi bekerja dan mengurusi permasalahan MUQ. Silakan kembali ke daerah asal masing-masing. Saya harap ultimatum ini diindahkan, jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan nantinya terhadap tim," tegas Muzakir. "Selain mengambil alih yayasan, kami minta Walikota untuk mencopot Ketua YDBU," harapnya. Permintaan ini terkait penunjukan terhadap tim normalisasi sebagai penanggung jawab di luar yayasan untuk penyelesaian MUQ.