Catatan Negeri Bebek

0
Oleh : Musri Retweet Felix Y Siauw


Al kisah sebuah cerita dinegeri antah barantah yang setelah para penemu Founding Fathers bermusyawarah dan negeri tersebut diberi nama "Negeri Bebek". Negeri ini merupakan representasi kaum muslim, dimana penduduknya lebih banyak beragama Islam. Negeri Bebek adalah sebuah negeri yang kaya raya dengan hasil alam yang melimpah ruah dan jika dikalkulasikan Negeri Bebek mempunyai kekayaan alam 80% dari seluruh sumber daya alam semesta. Namun apa yang terjadi di Negeri Bebek? ditengah-tengah kekayaan alam yang melimpah ruah, penduduk di Negeri Bebek ternyata sangat sengsara, kemiskinan dimana-mana, anak-anak putus sekolah dimana-mana, aborsi yang merajalela dan parahnya lagi dari jaman Nyiroro Kidul masih hidup, di Negeri Bebek korupsi tidak hilang-hilang. berbagai lembaga-lembaga pemberantas korupsi dibentuk di Negeri Bebek, organisasi-oraganisasi masyarakat juga semakin banyak di Negeri Bebek, namun apa yang terjadi? Korupsi di Negeri Bebek semakin menjamur. Dan juga jika dikalkulasikan Negeri Bebek menduduki peringkat ke 118 negeri terkorup di dunia. Ini prestasi Negeri Bebek.



Selain itu, Negeri Bebek juga mempunyai prestasi lain yang luar biasa. Apa itu, mari kita lihat. Dinegeri Bebek notabenenya adalah negeri yang sangat kreatif. Coba kita lihat, di Negeri Bebek mempunyai jenis-jenis setan yang sangat berparisi, dari yang namanya pocong, kuntilanak, suster ngesot, suster keramas, hantu jeruk purut, dan banyak jenis-jenis hantu lainnya. Sangat kreatif penduduk di Negeri Bebek. Suatu hari petinggi dari Jepang datang berkunjung ke Negeri Bebek, ia bangga dengan Negeri Bebek yang sangat kreatif. Suatu hari orang Jepang tersebut berkata petinggi di Negeri Bebek.



"Saya sangat bangga melihat penduduk di Negeri Tuan sangat kreatif"

"Kenapa demikian" tanya petinggi Negeri Bebek

"Saya melihat penduduk dinegeri tuan sangat kreatif dibidang persetanan, hantu dinegeri tuan sangat berpariasi, mulai dari pocong, gendoruwo, kuntilanak, suster ngesot, suster keramas dan banyak lagi lainnya. Sedangkan di Negara saya, dari jaman dulu sampai dengan sekarang hantunya itu-itu saja, tidak pernah berubah" jelas orang Jepang tersebut.

"oh begitu ya" jawab penguasa Negeri Bebek



Selanjutnya sambil berpikir, orang Jepang itu berkata "Boleh tidak saya minta satu hantu dinegeri Tuan untuk saya bawa kenegara saya?"

"oya silahkan" jawab petinggi Negeri Bebek dengan bangga.



Setelah itu dibawalah ke Jepang dan diberi nama Sudako, kemudian difilmkan dan film tersebut terkenal keseluruh dunia. Jadi, singkat cerita, inilah prestasi yang sangat membanggakan di Negeri Bebek, sebuah negeri yang berhasil menggoreskan prestasi sebagai pengespor SETAN.



Nah. Disisi lain, tentu kita akan bertanya kenapa sih negeri itu diberinama dengan Negeri Bebek? Tidak lain adalah karena konon katanya setelah para penemu Founding Fathers bermusyawarah dan melihat kararter penduduk itu seperti bebek yang sukanya mengekor atau gemar ikut-ikutan maka disimpulkan bahwa negeri tersebut lebih cocok diberinama Negeri Bebek.



Negeri Bebek adalah sebuah negeri yang selalu disemboyankan "Gemah ripah loh jinawi, toto tentrem kerto raharjo dan ijo royo-royo". Apa yang kita butuhkan, ada di Negeri Bebek. Emas, ada. Minyak juga melimpah ruah, barubara ada. Tembaga juga banyak. Dan katanya, jika kekayaan alam tersebut digunakan untuk kemakmuran Negeri Bebek, tujuh kerutunan tidak akan pernah habis.



Jika kita lihat Sumber Daya Penduduk di Negeri Bebek peringkat 109 dari 174 negara (UNDP, 2000). Sistem pendidikan di Negeri Bebek no 12 dari 12 Negara Asia (PERC, 2001). Hanya 11% siswa di Negeri Bebek yang melanjutkan ke Perguruan Tinggi (APTISI, 200). 100 juta atau 50% penduduk di Negeri Bebek hidup dibawah garis kemiskinan (Media Indonesia, 2006). 40 juta diantaranya menganggur (Kompas, 2006) dan sampai akhir tahun 2000 lalu hutang di Negeri Bebek mencapai 1.280 Triliun dan bahkan diakhir Tahun 2005 naik menjadi 2000 Triliun (Kompas, 2001).



Sangat miris sekali kita melihat kondisi di Negeri Bebek. Disisi lain juga kita melihat negeri yang mayoritas penduduknya beragama Islam, tahun 2005 lalu Pemerintah Daerah di Negeri Bebek menyumbang 100.000.000.00,- untuk penyelenggaraan kontes waria (Andian Husaini, 2006). Subhanallah... padahal penduduk dan pemimpin di Negeri Bebek adalah Muslim. Juga sekitar 2,5 juta perempuan di Negeri Bebek setiap tahunnya menjalani aborsi, sebagian besar disebabkan karena seks bebas.



Dan yang sangat menyedihkan lagi di Negeri Bebek adalah ketika penduduk di Negeri Bebek semakin meratapi kemiskinan dan kerusakan moral dimana-mana, penguasa di Negeri Bebek hanya berdiam saja, bertindak seolah tidak tahu apa-apa. Ditengah-tengah kekayaan alam yang melimpah ruah, penduduk di Negeri Bebek di suruh untuk berhemat dengan aturan-aturan yang dibuat para penguasa di Negeri Bebek. Dan tenyata, hasil alam di Negeri Bebek hampir seluruhnya diserahkan dan dijual ke negara-negara asing oleh para penguasa di Negeri Bebek. Inilah yang terjadi di Negeri Bebek. Tentu ada yang salah jika kita lihat kondisi Negeri Bebek yang sedemikian parah. Apa yang salah? Seperti yang kita ketahui bahwa penduduk di Negeri Bebek juga Ciptaan Allah SWT yang dalam firman-Nya “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imron: 110).



Tapi kenapa kita melihat di Negeri Bebek yang penduduknya mayoritas Islam justru terlihat sangat sengsara, bukan umat terbaik. Karena Umat terbaik tidak seperti yang kita lihat di Negeri Bebek. Lantas apakah Tuhan yang salah? Yang dalam firman-Nya mengatakan Umat Islam adalah umat terbaik tapi kenyataannya tidak demikian? ataukah memang manusianya yang salah?



Sangat yakin bagi kita bahwa Allah SWT tidak mungkin salah dan tidak akan pernah salah. Nah. Berarti kemungkinan kedua adalah manusianya yang salah. Penduduk di Negeri Bebek tidak mengikuti aturan yang telah dibuat oleh penciptanya karena manusia adalah ciptaan dan sifatnya terbatas sehingga harus bergantung kepada yang lain. Sebagai ilustrasi dapat kita contohkan sebuah televisi, pencipta atau pembuat televisi tentunya setelah dibuat ia juga mengeluarkan yang namanya buku petunjuk agar televisi tersebut tidak salah digunakan. Nah. Apa yang terjadi kira-kira juga buku pentunjuk televisi diganti dengan buku petunjuk kulkas. Tentu televisi tersebut akan binasa, bukan? Begitu juga yang terjadi terhadap penduduk di Negeri Bebek. Allah menciptakan manusia berikut dengan buku pentunjuknya yaitu Al-Quran dan Sunnah, namun penduduk di Negeri Bebek tidak menggunakan buku petunjuk dari yang menciptakannya, sehingga penduduk di Negeri Bebek menuju kehancuran. Intinya, semua ini terjadi karena kesalahan berfikir muslim di negeri Bebek tentang tujuan hidupnya, karena penduduk Negeri Bebek berjalan menuju tujuan hidupnya tidak berdasarkan buku petunjuk yang sudah diberikan.



Apa Solusinya?

Melihat kondisi penduduk di Negeri Bebek yang begitu parahnya, hanya satu solusi yang mampu mengatasi semua permasalahan khusunya penduduk di Negeri Bebek dan umat Islam diseluruh dunia pada umumnya, yaitu kembali kepada buku petunjuk awal. Dengan membuang yang bukan merupakan buku petunjuk aslinya dan kembali menggunakan buku petunjuk yang berasal dari Penciptanya. Karena umat Islam menggunakan buku petunjuk dari penciptanya untuk menjadi petunjuk arah kemana tujuan hidupnya, maka Insya Allah kesejahteraan akan senantiasa dirasakan oleh seluruh umat Islam di dunia apalagi penduduk di Negeri Bebek yang kaya dengan sumber daya alam.



“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” [An Nuur:55]



Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata, supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus, dan supaya Allah menolongmu dengan pertolongan yang kuat (banyak).( Al-Fath : 1-3 )



“Jikalau sekiranya penduduk negri-negri itu beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan limpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatan mereka sendiri” . ( Al-A’raf :96).



Nah. Dengan demikian bukankah sudah sangat jelas apa yang menjadi solusi terhadap permasalahan umat Islam? hal ini tanpa terkecuali bagi penduduk di Negeri Bebek. Untuk itu, mari kita campakkan yang bukan merupakan buku petunjuk kita dan mari kita mengambil kembali buku petunjuk kita yang sebenarnya yaitu Al-Quran dan Sunnah dan tidak hanya mengambilnya setengah-setengah seperti yang kita lihat sekarang ini. Kenapa dikatakan setengah-setengah? Al-Quran dan Sunnah hanya diadobsi dalam beberapa bidang tertentu misalnya tentang Shalat, zakat, haji, puasa, perkawinan, warisan atau hanya dalam lingkup hubungan manusia dengan Tuhan tidak lebih. Sedangkan tentang hubungan dengan sesama manusia dan alam semesta, kita mengambil yang bukan buku petunjuk kita yaitu dalam bidang politik, ekonomi, pendidikan, budaya. Kita malah mengadopsi UU adosi belanda, Inggris, Amerika yang jelas-jelas mereka merupakan musuh nyata bagi Islam dan selalu memerangi umat Islam. []


Penulis adalah Mahasiswa Fakultas Hukum
Universitas Samudra Langsa
Tags

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)