![]() |
| Foto: Danramil 05 Simpang Kiri, Kapten Inf. M. Musa memberi sambutan. |
SamudraNews.com-Subulussalam, Aceh - Nilai rendah kepedulian dan keterlibatan pihak PT Laot Bangko pada Simulasi Pengendalian dan Kebakaran Hutan dan Lahan (Dalkarhutla) yang digelar jajaran Polsek Penanggalan, Polres Aceh Singkil di Lapangan Sepak Bola Penuntungan SKPC, Minggu (6/10), Danramil 05 Simpang Kiri beri nilai nol.
Nilai itu disebutkan Danramil 05 Simpang Kiri, Kapt. Inf. M. Musa dalam sambutannya pada pembukaan simulasi dihadiri Kadis BPBD Nesal Putra, Manajer PT GSS Horasman Silalahi dan karyawan, unsur Karyawan PT Laot Bangko, personel Polri/TNI, Puskesmas, kepala desa dan unsur masyarakat 13 desa se-Kec. Penanggalan.
Namun, Musa mengapresiasi peran aktif jajaran PT GSS dan sejumlah pihak yang menilai rangkaian simulasi berjalan sukses, aman dan terkendali.
"Saya sesalkan PT Laot Bangko, kalian tak peduli dengan kegiatan ini," keras Musa pastikan simulasi Dalkarhutla sangat penting sehingga dalam kondisi fisiknya yang kurang sehat dirinya hadir di sana.
Camat Penanggalan, Abdi Suhada membuka simulasi mengatakan kalau kondisi sejumlah desa di sana dikelilingi hutan dan lahan harus menjadi salah satu indikator kalau Karhutla tidak boleh dilakukan.
Karenanya, selaian kepedulia warga akan persoalan ini, kepala desa setempat diminta menebar spanduk di sejumlah titik yang intinya minta masyarakat tidak melakukan Karhutla.
Terpisah di ruang kerjanya, Kapolsek Iptu Syahril, SE didampingi Kanitres Aiptu Nailul Amali kepada wartawan menegaskan, Karhutla harus diwaspadai betul.
Menyebutkan sejumlah kegiatan lain pihaknya, Kapolsek Syahril akui sosialisasi bahaya narkoba ke desa-desa dan pemantauan sejumlah titik jalan abrasi atau longsor rutin dilakukan.
"Patroli abrasi tanah, longsor dan sosialisasi bahaya narkoba selalu kita suarakan," tandas Syahril menambahkan, gangguan tanah sering berakibat longsor menjadi salah satu persoalan yang harus diantisipasi.
| Khairul
| Khairul

