Samudranews.com-Aceh Timur, Pencairan 100 % dana ADG Buket Seleumak Kecamatan Birem Bayeun Kabupan Aceh Timur di penghujung tahun 2020 sebesar Rp,213,465100 Untuk dua kegiatan yang belum di kerjakan mulai menui kotropersi.
Bahkan Sertu Eko Purwanto selaku Babinsa Gampong Buket Seleumak dari Koramel Birem Bayeun Kodim 0104/Aceh Timur memberi pernyataan tegas bahwa dirinya merasa tidak pernah dilibatkan dalam ADG 2020 dan 2021, apalagi sampai terlibat dalam usaha pencairan ADG di penghujung tahun 2020 dengan membuat surat pernyataan di Kecamatan Birem Bayeun, dan dua kegiatan yang dana nya sudah di cairkan 100% sampai saat ini belum selesai.
"Jika ada yang mengatakan Babinsa Bukit Seleumak dilibatkan dalam pencairan dana ADG 100 % di penghujung tahun 2020 Saya siap pertemukan dengan orang tersebut, kapan dan dimana pun" cetusnya geram.
Sambungnya, sebagai Babinsa seharusnya mengetahui bagai mana problem di desa binaan nya, namun semua seakan di tutup tutupi, bahkan RAB kegiatan Babinsa tidak pernah melaihat, tandasnya.
Sementara itu hal senada juga di laontarkan oleh Aiptu Jefrijal Ependi selaku Bhabinkantifmas Gampong Bukit selenak personil Polsek Birem Bayeun Polres Langsa bahwa, sejak awal ada pertemuan di Kantor camat Birem Bayeun diri nya pertama kali yang tidak setuju di buat surat pernyataan M.Kadir (geuchik kala itu) untuk mencair kan dana di penghujung tahun 2020.
" Saya yang tidak setuju di buat surat pernyataan, yang saya usalkan Kadir memberikan jamin berupa harta tidak bergerak atau harta bergerak, jika tidak di selesaikan pekerjaan itu harta nya yang di buat jaminan di lelang untuk menyelesaikan pekerjaan yang terbengkalai" imbuh nya.
Sementara itu salah seorang warga Gampong Buket Seuleumak yang tudak mau di sebut namanya peda media ini mengatakan bahwa, Tuha Hapet dan pendamping desa bukit Seleumak tidak berpungsi hanya menghabiskan uang negara saja.
"Tuaha Peut di pilih warga sebagai pengontrol pembangunan di desa dan terima gaji setiap bulan nya, namun terindikasi Kong kalikong dengan Geuchik untuk menguras dana Gampong. Kemudian pendamping desa yang berpungsi melakukan pendampingan ajar tidak terjadi kesalahan dalam pengelolaan ADG, tetapi nyatanya malah ADG Buket Seleumak di nikmati oleh Geuchik dan kroni kroni nya yang merugikan masyarakat.
Sambungnya, dua kegiatan 2020 yang terlantar mesti dana sudah di kuras 100 % :
Kegiatan pebuatan Drainase (paret) di dusun 3 sepanjang 200 meter dengan mengalokasikan dana ADG/APBG 2020 sebesar Rp.80.310.500,.Sampai saat ini baru 20 meter di kerjakan atau baru 10 persen. Kemudia pembangunan gedung Edukasi masyarakat di dusun Alur Kiro menggelontirkan dana APBG Rp 133.154 600 tahun 2020, baru di kerjskan sekitar 40-50 persen, ini sebagai bukti Tuha Peut dan Pendamping desa tidak berpungsi sama sekali, cetus nya.
"Apa lagi informasi yang saya terima ada dua Gampong yang di dampinginya yakni Gampong Wonosari dan Buket Seleumak, dua dua Gampong ini bermasalah, jadi untuk apa ada pendamping desa," tandas nya.
Sementara itu Amir selaku Plt Geuchik Buket Seulemak saat di hubungi media ini via seluler nya menjelaskan bahwa diri nya telah melakukan koordinasi dengan semua pihak termasuk dengan calon geuchik incamben agar kedua bangunan itu dapat di selesaikan.
"Sebagai Plt geuchik dan Sekdes, terus melakukan koordinasi dengan semua pihak dan Kadir Selaku calon Geuchik incamben bagai mana cara nya bangunan itu busa segra di selesaikan dan sudah mulai di pasang atap" tandasnya.

